Langsung ke konten utama

Manajemen waktu dalam menulis blog.


Assalamualaikum teman-teman semuanya.

Semoga di tengah pandemi yang sedang terjadi, kita selalu di lindungi oleh Allah SWT dan selalu sehat jasmani dan rohani.

Baik, langsung saja kita masuk ke dalam topik essai hari ini yaitu: manajemen waktu dalam menulis blog.

Untuk yang pertama saya akan menjelaskan dulu sedikit tentang blog.

Blog adalah suatu aktivitas atau kegiatan tulis-menulis yang di kelola oleh seorang blogger. Nah, dari sekian banyak platform yang tersebar di dunia kepenulisan kenapa blog akhirnya menjadi pilihan saya untuk fokus menulis. Sebenarnya apa yang membuat saya memilih menulis blog daripada platform kepenulisan yang lain?

Saya mulai tertarik menulis sejak kelas 1 SMA, dimana saat itu saya mulai menulis novel. Namun itu tidak berlangsung lama, akibat writer's block saya menjadi tidak konsisten menulis bahkan sampai satu tahun saya tidak lagi menulis.

Untunglah di suatu hari ada seorang teman yang mengajak saya pergi ke toko buku, di sana saya menemukan kembali semangat menulis saya yang telah hilang.

Saya mulai mengikuti kelas online di sana-sini. Namun, hasilnya tetap sama saya masih tetap tidak konsisten, termasuk masuk ke grup kepenulisan ODOP. 

Yang saya suka dari ODOP kelasnya yang diarahkan ke blog. Akhirnya untuk pertama kalinya saya membuat blog. Kalau istilah di dunia film mungkin tayang perdana kali ya hehehe.

Akhirnya jadilah semua blog sederhana. Yang sampai sekarang terbengkalai tak terurus.

Lalu, apa alasan saya sekarang memilih kembali terjun ke dunia blog. Mungkin karena blog dapat di kelola sesuai keinginan kita tanpa perlu terikat aturan selama informasi yang kita bagikan benar dan bermanfaat bagi orang lain. Saya rasa blog menjadi pilihan tepat bagi saya untuk lebih bersemangat dalam menulis dan melatih diri untuk lebih konsisten.

Lalu bagaimana caranya kita mulai membagi waktu agar blog kali ini tidak keteteran lagi. Sebelumnya saya akan berbagi beberapa tips untuk lebih konsisten, Yaitu:

1. Semangat plus niat.

kita harus bersemangat untuk menulis setiap hari. Yap, setiap hari harus ada satu artikel atau minimal beberapa buah paragraf untuk melatih kita akan terbiasa menulis.

2. Hilangkan penyakit malas

Nah ini pasti yang paling susah, lagi semangat nulis eh tiba-tiba muncul notifikasi dari (BTS) lah buyar semuanya, saya malah sibuk nonton tingkah si member BTS sampe lupa waktu. Atau pas lagi nulis, emak tiba-tiba bawa pulang makanan kesukaan atau udara lagi sejuk eh, malah enak-enak rebahan sampe lupa waktu kemalaman. Eh saya ni selalu begini. Nah, kita harus niat yang kuat dong, biar gak kalah sama rasa malas.

3. Jangan menunda.

Nah ini lagi yang selalu saya rasakan. Bentar lagi lah, ah nanti malam aja, besok lagi lah, besok-besok aja terus sampe gak terasa udah tahun depan. Astaghfirullah aku. Jadi sebisa mungkin kalau bisa dikerjakan sekarang ya langsung di kerjakan ya temen-temen.

4. Writer's block. 

Ah, ini paling nyebelin pasti. Lagi enak-enak nulis eh malah kayak terdiam gak tau mau lanjut apa. Pasti temen-temen pernah gini. Kalau pas lagi galau gini ya berhenti dulu cari udara segar. Denger musik tapi, jangan dengerin voice mantan mantan eh nanti malah tambah galau atau baca buku, nonton video KPop (bagi yang suka KPop) kalau gak bisa ganti dengan video yang kalian suka. Pergi makan dulu juga bisa atau ada ni yang biasa menenangkan diri atau mencari inspirasi setelah sholat. Boleh banget ni rekomendasi banget. Selain kalian dapat ketenangan, juga pasti dapat pahala.

5. Yang terakhir ni. Bodoh amat.

Lho kok bodoh amat sih, kalian pasti bingung. 

Bodoh amat di sini dalam artiannya. Kalian terus nulis gak usah perduli omongan orang-orang yang membuat semangat menulis kalian jadi patah. Kalau bisa orang yang seperti itu di jauhi di block. Wkwkwkw terlalu sadis ya. Maka dari itu bersikap bodoh amat sama orang yang begitu tingkahnya. Punya temen bukan malah mendukung eh malah di injak-injak. Tapi, kalau ada masukan atau saran yang membangun. Boleh tu di terima dengan cepat dan langsung di jadikan bahan untuk introspeksi kesalahan dari penulisan kita.

Lalu, kapan sih kita harusnya menulis?

Untuk waktunya ya terserah kalian, kapan kalian merasa ada waktu yang baik atau waktu senggang kalian bisa mencoba menulis, minimal tiga puluh menit sehari. Supaya otak kalian lebih terlatih untuk mengeluarkan kata-kata yang telah lama terpendam. Eh kok malah melantur ya.

Intinya kapan kalian harus menyiapkan waktu kalian untuk menulis di setiap harinya.

Bisa di pagi hari, malam hari atau pas lagi pengen curhat tapi gak tau mau curhat kemana. Kan lebih baik di salurkan ke dalam tulisan. 

Atau kalian pengen nulis sambil mendengarkan lagu, bisa banget.

Nulis dan terus menulis sampe akhirnya kumpulan huruf itu berubah menjadi kata, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf dan paragraf menjadi sebuah cerita.

Sampe akhirnya kalian bisa bernapas lega dan bangga dengan setiap tulisan yang kalian hasilkan.

Jangan menyerah ya karena waktu untuk belajar masih panjang dan kita masih terlalu dini untuk putus asa.


Semangat terus untuk menyelesaikan blognya. Mungkin, suatu hari nanti usaha teman-teman akan terbayarkan dengan indah.


Terima kasih telah membaca.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi novel Dear Allah

Resensi novel Dear Allah Oleh: Novita Sari Identitas Novel Judul Novel           :Dear Allah Penulis                   :Diana Febi Penerbit                 :Coconut Books Tahun terbit           :2018 Cetakan                 :Cetakan pertama,November 2018 Tebal Novel           :412 Halaman   Sinopsis Sebuah  novel tentang cinta diam diam Naira yang tersimpan rapi bertahun tahun kepada Wildan yang hatinya telah tertambat pada gadis lain.Naira harus menahan rasa sakit saat mendengar Wildan menceritakan gadis yang ia cinta dihadapan Naira.Cinta diam diamnya begitu berat lagi,ketika Wildan akan memutuskan akan menikahi gadis lain.Namun sebuah takdir mempersatukan Wildan dan Naira dalam satu ikatan yang tak terduga.     Naira peracaya bahwa cinta yang selalu melibatkan Allah tidak akan membuat kecewa hamba-Nya.Hanya doa dan keyakinan yang selalu menguatkan dirinya dikala  hati mulai rapuh karen cint yang sepihak.Naira percaya bahwa kesabaran,keikhlasan dan k

My Story-part9

My Story-part9 Oleh : Novita Sari Aku bangkit untuk memilih buku yang lain, "mau kemana?" Tanya Siska. "Mau milih buku lain, ini udah selesai baca," ujarku sembari memilih buku yang menarik. Pandanganku berhenti pada sebuah buku, aku ingat sekali judulnya 'nasehat udang tua' hanya saja buku tersebut cukup jauh untukku raih. Sebuah tangan membantuku mengambilnya, aku menerima buku tersebut dengan senang, sambil melihat orang yang sudah membantuku mengambilnya. Senyum diwajahku hilang, setelah menyadari siapa yang membantuku, "Nayla," batinku. Saat itu, aku bisa merasakan suasana sangat canggung, "Terimakasih," ucapku langsung pergi dari sana. Andai saja dulu aku dan Nayla tetap berteman pasti sangat menyenangkan tetapi,  tak apa karena aku bersyukur dengan kejadian itu membuatku lebih dewasa menyikapi masalah. Aku juga sedang mencoba berdamai dengan masa lalu, memaafkan semua orang yang menyakitiku. Sejak saat itu s

My Story-part10 END.

My Story-part10 END.   Oleh: Novita Sari Sejak saat itu sikap Nalya kembali seperti dulu, ia tersenyum ketika berpapasan denganku, aku membalas senyumnya meski kami tidak pernah saling berbicara. Rasanya sulit sekali memperbaiki semua keadaan ini, jujur aku masih sakit hati, tidak mudah melupakan semua kelakuannya, entahlah tetap saja aku menganggapnya teman. Kami akhirnya berbaikan meski tidak sedekat dulu, lebih mirip orang asing yang baru bertemu. Di hari perpisahan sekolah, aku sangat ingin berbicara dengan Nayla dan berharap kami bisa berteman seperti dulu, nyatanya semua itu tidak pernah terjadi, tidak ada diantara kami yang memulai pembicaraan. Hingga akhirnya kami berpisah, melanjutkan SMP ditempat yang berbeda, Semua kenangan pahit yang ku alami dibangku SD akan menjadi sebuah pembelajaran sekaligus kenangan yang sulit terlupakan hingga sekarang. Tamat. Pesan untuk si pembully. Terimakasih, untuk semua pembullyan yang sudah kalian lakukan, secara tidak sa