Langsung ke konten utama

Salah diagnosa


Suatu hari ibuku mengalami sakit kepala berat hingga ia dirawat di rumah sakit.
Gelaja yang terlihat ialah demam tinggi, perut dan sebagian kepala terasa sakit. Aku berfikir ibu terkena migrain seperti biasannya.

Beberapa hari setelah diberi pengobatan, keadaan ibu mulai membaik, rasa khawatir ku juga mulai berkurang, untunglah saat itu aku sedang praktek di rumah sakit tersebut. Jadi, aku bisa mondar-mandir menjenguk nya.

Aku merasa sangat penasaran diagnosa apa yang dokter berikan, kenapa ibuku belum diperbolehkan pulang padahal keadaannya sudah membaik.

Aku bertanya kepada kakak perawat yang ada diruang, mereka bilang ibuku mengalami gejala Hepatitis, saat itu aku sangat terkejut dan ketakutan, aku langsung melihat diagnosa yang dokter berikan dan benar saja disana tertera nama penyakit tersebut.

Aku merasa heran dan tidak percaya, kalau memang benar ibu mengalami penyakit tersebut kenapa dokter tidak menyebutkan Hepatitis tipe apa?

Setelah itu, ibuku memintamu pulang, meskipun dokter tidak diberi izin pulang ibu tetap bersikeras sehingga perawat menyuruh menandatangani surat menolak tindakan, dan kami pun pulang.

Sampai rumah aku masih tidak bisa percaya ibuku mengalami Hepatitis, lagipula kulit dan matanya tidak tampak kuning.

Setelah obat yang diberikan dokter tersebut habis, aku mengajak ibu ke dokter lain, meminta dilakukan tes darah untuk memastikan karena aku masih tidak percaya.

Dan benar saja hasilnya negatif, ibuku tidak pernah mengalami hepatitis.


Saat itu aku merasa marah pada dokter yang memberi diagnosa tanpa melakukan tes yang lengkap tapi, sudahlah semenjak hari itu aku lebih berhati-hati dalam menerima informasi termasuk dari dokter sekalipun. Bukan artinya aku tidak percaya pada dokter, hanya saja kita tidak bisa menerima apa yang ia katakan begitu saja, jika perlu periksalah kesehatan lebih dari satu dokter dengan begitu kita bisa membandingkan informasi mana yang benar.



Ini hanya sekedar pengalaman saya, semoga yang membaca mengambil manfaat, dan membuang hal buruk jika ada ungkapan saya yang menyinggung perasaan karena saya tidak berniat menyudutkan siapapun. Saya hanya ingin berbagi informasi supaya kita bisa lebih berhati-hati lagi.


Salam literasi


#odopbatch7
#onedayonepost
#groupkairo





Komentar

  1. πŸ‘siap kak ... 😊🀝

    BalasHapus
  2. Ya ampun untung pas minum obat ibu nggak kenapa2 ya Mbak. Salah diagnosa itu fatal sekalia kan.

    Salam Literasi dari grup Tokyo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Alhamdulillah, pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih hati-hati

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi novel Dear Allah

Resensi novel Dear Allah Oleh: Novita Sari Identitas Novel Judul Novel           :Dear Allah Penulis                   :Diana Febi Penerbit                 :Coconut Books Tahun terbit           :2018 Cetakan                 :Cetakan pertama,November 2018 Tebal Novel           :412 Halaman   Sinopsis Sebuah  novel tentang cinta diam diam Naira yang tersimpan rapi bertahun tahun kepada Wildan yang hatinya telah tertambat pada gadis lain.Naira harus menahan rasa sakit saat mendengar Wildan menceritakan gadis yang ia cinta dihadapan Naira.Cinta diam diamnya begitu berat lagi,ketika Wildan akan memutuskan akan menikahi gadis lain.Namun sebuah takdir mempersatukan Wildan dan Naira dalam satu ikatan yang tak terduga.     Naira peracaya bahwa cinta yang selalu melibatkan Allah tidak akan membuat kecewa hamba-Nya.Hanya doa dan keyakinan yang selalu menguatkan dirinya dikala  hati mulai rapuh karen cint yang sepihak.Naira percaya bahwa kesabaran,keikhlasan dan k

My Story-part9

My Story-part9 Oleh : Novita Sari Aku bangkit untuk memilih buku yang lain, "mau kemana?" Tanya Siska. "Mau milih buku lain, ini udah selesai baca," ujarku sembari memilih buku yang menarik. Pandanganku berhenti pada sebuah buku, aku ingat sekali judulnya 'nasehat udang tua' hanya saja buku tersebut cukup jauh untukku raih. Sebuah tangan membantuku mengambilnya, aku menerima buku tersebut dengan senang, sambil melihat orang yang sudah membantuku mengambilnya. Senyum diwajahku hilang, setelah menyadari siapa yang membantuku, "Nayla," batinku. Saat itu, aku bisa merasakan suasana sangat canggung, "Terimakasih," ucapku langsung pergi dari sana. Andai saja dulu aku dan Nayla tetap berteman pasti sangat menyenangkan tetapi,  tak apa karena aku bersyukur dengan kejadian itu membuatku lebih dewasa menyikapi masalah. Aku juga sedang mencoba berdamai dengan masa lalu, memaafkan semua orang yang menyakitiku. Sejak saat itu s

Manajemen waktu dalam menulis blog.

Assalamualaikum teman-teman semuanya. Semoga di tengah pandemi yang sedang terjadi, kita selalu di lindungi oleh Allah SWT dan selalu sehat jasmani dan rohani. Baik, langsung saja kita masuk ke dalam topik essai hari ini yaitu: manajemen waktu dalam menulis blog. Untuk yang pertama saya akan menjelaskan dulu sedikit tentang blog. Blog adalah suatu aktivitas atau kegiatan tulis-menulis yang di kelola oleh seorang blogger. Nah, dari sekian banyak platform yang tersebar di dunia kepenulisan kenapa blog akhirnya menjadi pilihan saya untuk fokus menulis. Sebenarnya apa yang membuat saya memilih menulis blog daripada platform kepenulisan yang lain? Saya mulai tertarik menulis sejak kelas 1 SMA, dimana saat itu saya mulai menulis novel. Namun itu tidak berlangsung lama, akibat writer's block saya menjadi tidak konsisten menulis bahkan sampai satu tahun saya tidak lagi menulis. Untunglah di suatu hari ada seorang teman yang mengajak saya pergi ke toko buku, di sana saya menemukan kembali s