Dia yang Mengawasiku
Oleh :Novita sari
Paginya, aku masih sibuk berkutat di depan laptop kesayanganku sambil menonton film horor favorite.
"Keyla." Panggilan itu membuatku menghentikan aktivitas. Segera aku menutup laptop lalu pergi ke sumber suara.
"Ma, tadi mama panggil Keyla kan, memang nya ada apa ma?" tanyaku pada mama yang berada di depan pintu kamar.
Mama hanya menatap heran ke arah ku. "tidak, mama tidak memanggilmu."
"Ih, mama bercanda terus, kalau bukan mama siapa coba, kakak sama ayah kan lagi di luar," ujarku memasang ekspresi cemberut.
"Mungkin perasaan kamu aja, sana balik. Mama mau bobo," Mama masuk menutup pintu kamar.
Aku mengerutkan alisku dengan menaikkan sedikit kedua bahu setelah itu, aku kembali ke kamar.
Anehnya, saat aku kembali ke kamar laptopku terbuka, padahal tadi aku ingat betul kalau aku sudah menutupnya tadi.
"Mungkin hanya perasaan ku saja," batin ku
Awalnya aku hanya cuek dengan semua hal aneh yang terjadi hingga, lama kelamaan aku mulai merasa terganggu, bahkan ada yang membuat ku ketakutan. Sampai akhirnya aku tidak pernah mau tidur di kamar sendiri, apalagi mimpi buruk yang aku alami beberapa waktu yang lalu membuatku semakin ketakutan.
Hingga suatu malam. Hal aneh itu telah kembali terjadi ketika kegelapan tiba, ia kembali menggangu tidurku.
Tap tap.
Suara langkah kaki yang bahkan terdengar menyedihkan. Aku bisa merasakan ia terus melangkah mendekati kamar, ku tarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh. Sekujur tubuh mulai gemetar, ingin rasanya aku berteriak tapi tenggorokan terasa sangat kering.
Tap tap.
Suara itu kini terdengar lebih keras dan samakin keras, kau tau apa artinya itu?. Makhluk itu semakin dekat bahkan mungkin sekarang ia berada di depan pintu.
Hening.
Saat itu aku merasa ia mungkin sudah pergi, aku pun melonggarkan selimut, menurunkannya dan melihat ke arah pintu dengan seksama.
Brukk brukkk.
Suara yang awal nya tenang berubah menakutkan. Aku langsung menarik selimut kembali.
Ia sekarang mulai masuk ke kamarku. Aku bisa merasakan nya, ia kini semakin dekat, keringat dingin bercucuran di seluruh tubuh.
"Ibu, ayah, cepat lah kemari."
"Kakak, aku takut sekali." Aku terus bergumam di dalam hati, berharap ada orang yang datang mengusir mahkluk itu pergi.
Sayangnya, tidak akan ada orang yang mendengarkan aku. Ketakutanku mencapai puncak ketika mahkluk itu berdiri tepat di hadapanku. Aku bisa merasakan ia mulai menarik selimut perlahan. Hingga akhirnya aku bisa melihat wajahnya yang setengah hancur dengan darah segar yang terus keluar dari matanya. Rambut nya yang panjang dengan tangan yang tampak membusuk membuatku jijik.
Tepat saat ia menatap ku dengan sorotan mematikan aku langsung berteriak histeris.
"AAaaaaaaaaaaKkk!" Aku langsung berteriak dengan suara sekeras kerasnya.
"Dek."
"Dek."
"Bangun!"
Perlahan aku membuka mata dan melihat sekeliling.Terlihat kakak menatap cemas ke arah ku.
"Ada apa?" tanyanya namun,tidak segeraku jawab. Aku langsung memeluknya erat sambil menangis ketakutan.
"Sudah, tidak apa kau tadi hanya mimpi buruk," ujar nya menenangkan.
Ia mengusap kepalaku, menyuruh kembali tidur.
"Tidur lah, aku akan menemanimu," ucap nya. Aku pun menurut dan kembali tidur.
Keesokan harinya, aku bangun dan melihat sekeliling kamar. Alangkah terkejutnya, saat menemukan bercak darah yang berbentuk telapak kaki ada di lantai kamarku aku pun berlari keluar memberi tahukan hal tersebut kepada ayah, ibu, dan kakak.
Anehnya, ketika mereka datang jejak itu hilang, secara misterius seolah tidak pernah ada noda darah di sana.
"Sudahlah nak, kau pasti masih terbawa mimpi," ujar mama.
"Ya sudah sana mandi dan mulai bersiap untuk mulai sekolah," tambah papa
Aku pun menuruti mereka, segera ku langkah kan kaki ku untuk bersiap siap pergi sekolah.
Setelah selesai, aku pun bersiap berangkat sekolah.Entah lah saat aku meninggalkan rumah, aku merasa ada seseorang yang berada di jendela kamarku. Seolah terus memata-mataiku.
"Sudahlah," batinku berusaha untuk tidak perduli dan akhirnya aku pun berangkat sekolah seperti biasa.
#odopbatch7
#onedayonepost
#groupkairo
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMungkin perasaan kamu aja, sana balik. Mama mau bobo[.]" Mama masuk menutup pintu kamar.
BalasHapusAtau Mungkin perasaan kamu aja, sana balik. Mama mau bobo," kata mama masuk menutup pintu kamar.
Jangan pakai huruf kapital setelah tanda baca koma. Kalo mau kapital, pake tanda baca titik. :)
O, gitu ya kak, makasih masukannya 😍
Hapuskeren kak. semangat terus
BalasHapusSemangat 😁
HapusWahhhh...bagus ceritanya 😍😍😍
BalasHapusMakasih mbak
BalasHapusCeritanya serem hehe
BalasHapusKereen
BalasHapusSemoga ada sequel nya
😊😊😊
BalasHapusJadi kebayang....
BalasHapusSemangatttt
BalasHapusSudahlah nak, kau pasti masih terbawa mimpi," ujar Ibu.
BalasHapusMbak nya mau pakai mama atau ibu?😅
Ceritanya dibuat lebih horror lagi Kak :D, btw gantung yaa... semoga ada terusanya
BalasHapusOnomatope seperti "Buukk!" itu bisa diganti dengan "suara berdebum itu langsung membuat suasana semakin menyeramkan." atau pilihan kalimat lain. Karena kalo dibaca agak kurang nyaman. Kalau yg "tap tap" mungkin ga masalah, karena untuk menambah visualisasi si suara aneh—kurang bisa dijelaskan dengan kalimat. Kemudian teriakan kayak "Aaakkk!!" itu terlalu lebay, bisa disederhanakan dengan "Aku memekik sekencang-kencangnya, sembari memaksa kaki berlari lekas-lekas." misalnya gitu. Lebih dapat nuansa horornya. Selebihnya udah bagus. Semangat menulis, ya :)
BalasHapusSerem mbak serem.
BalasHapuswah masih belum di lanjut ya kak.padahal sudah di tunggu hehe
BalasHapusKeseringan itu padahal.kita aja yang.parno sendiri hahha
BalasHapus😥😥😥
BalasHapusIkutan merinding bacanya... Mana baca pas sendirian.. udah pada tidur semua orang serumah.. hii takuut.
BalasHapusCerita horor yang singkat dan mengena.
BalasHapus